Puncak
peringatan hari ulang tahun (HUT) ke- 758 Bantaeng ditandai dengan penandatanganan memorandum of
understanding (MoU) oleh sejumlah perusahaan dengan total nilai investasi Rp2,9
triliun.
Investor yang menyerbu daerah berjuluk Butta Toa untuk menanamkan modalnya, seperti PT Bhakti Bumi Sulawesi (di bidang pengolahan nikel) dengan nilai investasi Rp433 miliar. Selain itu, terdapat PT Mega Power Makmur (di bidang pembangkit listrik) Rp77 miliar, PT Earthstone Metal Mining (pengolahan mangan dari India) Rp241 miliar, industri pengolahan biji nikel dari Cina Rp1,9 triliun, dan industri pengolahan pakan sapi sekitar USD519 juta.
Investor yang menyerbu daerah berjuluk Butta Toa untuk menanamkan modalnya, seperti PT Bhakti Bumi Sulawesi (di bidang pengolahan nikel) dengan nilai investasi Rp433 miliar. Selain itu, terdapat PT Mega Power Makmur (di bidang pembangkit listrik) Rp77 miliar, PT Earthstone Metal Mining (pengolahan mangan dari India) Rp241 miliar, industri pengolahan biji nikel dari Cina Rp1,9 triliun, dan industri pengolahan pakan sapi sekitar USD519 juta.
Kepala
Dinas Pariwisata Kabupaten Bantaeng H Asri Syahrun mengatakan, perusahaan
tersebut sudah dipastikan menanam modalnya di Bantaeng.
“Kepastian investasi dibuktikan dalam bentuk penandatanganan naskah MoU hari ini (kemarin) dengan Bupati Bantaeng Prof Dr Nurdin Abdullah saat puncak peringatan HUT ke-758 Kabupaten Bantaeng,” ujarnya kemarin. Menurut dia, PT Bhakti Bumi Sulawesi dan PT Home Industri Indonesia akan membangun industri pengolahan bijih nikel (smelter), sedangkan Earthstone Metal Mining akan membangun industri mangan dan PT Mega Power Makmur akan membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
“Kepastian investasi dibuktikan dalam bentuk penandatanganan naskah MoU hari ini (kemarin) dengan Bupati Bantaeng Prof Dr Nurdin Abdullah saat puncak peringatan HUT ke-758 Kabupaten Bantaeng,” ujarnya kemarin. Menurut dia, PT Bhakti Bumi Sulawesi dan PT Home Industri Indonesia akan membangun industri pengolahan bijih nikel (smelter), sedangkan Earthstone Metal Mining akan membangun industri mangan dan PT Mega Power Makmur akan membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA).