29.5.13

Salah seorang pengrajin di Kampung Sandi  memperagakan proses pembuatan meja keramik di kolong rumah
Foto: Aca
Takalar, (Corong Rakyat). Potensi industri kreatif  (Gerabah) Kabupaten Takalar berpeluang untuk meningkatkan kesejahteraan serta menciptakan lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu pengrajin.
Industri kerajinan keramik tradisional  di Kampung Sandi Takalar telah berlangsung dalam proses waktu yang lama sehingga menjadi bagian  eksistensi keramik tradisional yang dikelolah secara turun temurun.
Industri gerabah di kampung Sandi  termasuk  pemberdayaan masyarakat terhadap lingkungan sekitar sebagai salah satu sumber pendapatan bagi pengrajin gerabah.
Dalam sejarah, gerabah tradisional mulai dibuat sekitar abad 19 atau sebelumnya dan  bentuk gerabah masih diproduksi hingga saat ini dengan bentuk yang sama tradisional lebih sederhana, kebanyakan untuk keperluan dapur dan rumah tangga seperti tungku masak, wajang, periuk, celengan,bunting-bunting dan  bentuk gerabah tradisional lebih banyak mengikuti fungsinya.
Seiring perkembangan industri, indusri gerabah di kampung Sandi mengalami kemajuan dengan memproduksi  meja dan kursi dari gerabah dan bentuk pot bunga dan hiasan dinding  dengan kualitas bersaing dan bentuk dan fungsi  yang mengikuti perkembangan industri gerabah yang didukung dan dibina  oleh Dinas Perindustrian,  Perdagangan dan Pertambangan Kabupaten Takalar.
Umumnya proses pembuatan industri gerabah lokal seperti pengrajin gerabah yang tergabung dalam kelompok Sandi Jaya  di Kampung Sandi masih dikerjakan secara sederhana. Padahal, industri lokal ini sudah seharusnya disentuh dengan teknologi.Paling tidak  sentuhan kreatifitas dan inovasi  melalui pelatihan-pelatihan dan memanfaatan teknologi  sesuai kondisi lingkungan dan kebiasaan masyarakat setempat. Dan yang paling penting dilakukan dengan pola pendekatan perubahan pola pikir pengrajin menghadapi era industriliasasi.
Pengrajin Keramik di kabupaten Takalat.
Foto:dok Disperindag Tamben Takalar.
Pengrajin yang tergabung dalam kelompok Sandi Jaya, umumnya menjual hasil kerajinannya dalam bentuk mentah dengan harga antara Rp,10,000 – Rp.20.000  (kursi, meja,  pot bunga) kepada ketua kelompok Sandi Jaya yang melakukan proses pembakaran hingga menjadi keramik siap dipasarkan. Harga jual satu pasang meja dan kursi sekitar Rp.120.000 – Rp.130.000 (harga ditempat). Setiap pengrajin dapat menghasilkan sekitar 30 buah  dengan  waktu pembuatan 5-7 hari termasuk proses pengeringan sebelum dibakar, kata Hj.Hajina ketika menerima peserta Lomba Karya Jurnalitik dalam rangka Hari Pers Nasional dan HUT PWI ke-67 yang di pusat di kabupaten Takalar 6-9 Juni 2013, Rabu (22/5).
Menurut Hj Hajina, hasil kerajinan keramik seperti kursi dan meja serta pot bunga di pasarkan di wilayah Sulawesi, pulau Kalimantan serta pulau Irian. Gerabah yang dihasilkan di Kampung Sandi memiliki kerakteristik dan, unik serta  khas tersendiri, kata Hajina mempromosikan hasil kerajinan kelompok Sandi Jaya.
Di dalam industri kreatif, kreatifitas memegang peranan sentral sebagai sumber daya utama. Industri kreatif lebih banyak membutuhkan sumber daya ktearif yang berasal dari kreatifitas manusia dari pada sumber daya fisik. Namun demikian, sumber daya fisik tetap diperlukan terutama dalam peranannya sebagai media kreatif,kata UPTD-IKM Disprindag Tamben Takalar Mardiana Pagassingi,ST.MM saat pemaparan dihadapan peserta Lomba Karya Jurnalistik dalam rangka Hari Pers Nasional dan HUT PWI ke-67  yang dipusatkan di Takalar 6-9  Juni 2013 di ruang pola kantor Bupati Takalar,Rabu (22/5).
Menurut Mardiana, di dalam industri kreatif, kreatifitas memegang peranan sentral sebagai sumber daya utama. Industri kreatif lebih banyak membutuhkan sumber daya krearif yang berasal dari kreatifitas manusia dari pada sumber daya fisik. Namun demikian, sumber daya fisik tetap diperlukan terutama dalam peranannya sebagai media kreatif.
Secara umum Indonesia mempunyai potensi industri kreatif yang sangat baik terutama yang berbasis kearifan lokal seperti di Takalar karena mempunyai karakteristik yang unik dan menarik.
Kabupaten  Takalar mempunyai banyak hal yang khas dan karakteritik yang unik, namun belum tergali potensinya sebagai industri kreatif. Pemda Takalar  perlu upaya program untuk  menggali potensi daerah salah satunya dengan program pendampingan baik melalui perguruan tinggi (akademisi), pengusaha (Business), dan  pemerintah (Goverment).
Industri kreatif berbasis kearifan lokal sangat berpotensi untuk dikembangkan di Takalar  dan bisa menjadi solusi alternatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (pengrajin) dan menciptakan lapangan kerja.
Untuk perkembangannya tidak bisa didukung hanya oleh peran pemerintah, tapi juga diperlukan peran akademisi, pelaku bisnis dan masyarakat.Bahkan, peran media  cetak,elektronik serta online sangat dibutuhkan untuk mempromosikan  industri gerabah Takalar  melalui pemberitaan.

Industri gerabah Takalar butuh kreatifitas baik dalam bentuk (model),kreasi, daya cipta dan aksesoris serta berdaya saing di pasaran, sehingga nilai tambah bernilai ekonomis dan nilai jual tinggi  dalam  pengembangannya untuk mensejahterakan masyarakat khususnya pengrajin industri gerabah yang penghasilannya  masih dibawah upah minimum provinsi.(*)

0 komentar :

Posting Komentar