Salah seorang pengrajin di Kampung Sandi memperagakan proses pembuatan meja keramik di
kolong rumah Foto: Aca |
Takalar, (Corong Rakyat). Potensi industri kreatif (Gerabah) Kabupaten Takalar berpeluang untuk
meningkatkan kesejahteraan serta menciptakan lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan
mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu pengrajin.
Industri kerajinan keramik tradisional di Kampung Sandi Takalar telah berlangsung
dalam proses waktu yang lama sehingga menjadi bagian eksistensi keramik tradisional yang dikelolah
secara turun temurun.
Industri gerabah di kampung Sandi termasuk pemberdayaan masyarakat terhadap lingkungan sekitar
sebagai salah satu sumber pendapatan bagi pengrajin gerabah.
Seiring perkembangan industri, indusri gerabah di kampung
Sandi mengalami kemajuan dengan memproduksi meja dan kursi dari gerabah dan bentuk pot
bunga dan hiasan dinding dengan kualitas
bersaing dan bentuk dan fungsi yang
mengikuti perkembangan industri gerabah yang didukung dan dibina oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan Kabupaten Takalar.
Umumnya proses pembuatan industri gerabah lokal seperti
pengrajin gerabah yang tergabung dalam kelompok Sandi Jaya di Kampung Sandi masih dikerjakan secara
sederhana. Padahal, industri lokal ini sudah seharusnya disentuh dengan
teknologi.Paling tidak sentuhan
kreatifitas dan inovasi melalui pelatihan-pelatihan
dan memanfaatan teknologi sesuai kondisi
lingkungan dan kebiasaan masyarakat setempat. Dan yang paling penting dilakukan
dengan pola pendekatan perubahan pola pikir pengrajin menghadapi era industriliasasi.
Pengrajin Keramik di kabupaten Takalat.
Foto:dok Disperindag
Tamben Takalar.
|
Pengrajin yang tergabung dalam kelompok Sandi Jaya, umumnya
menjual hasil kerajinannya dalam bentuk mentah dengan harga antara Rp,10,000 –
Rp.20.000 (kursi, meja, pot bunga) kepada ketua kelompok Sandi Jaya
yang melakukan proses pembakaran hingga menjadi keramik siap dipasarkan. Harga
jual satu pasang meja dan kursi sekitar Rp.120.000 – Rp.130.000 (harga
ditempat). Setiap pengrajin dapat menghasilkan sekitar 30 buah dengan
waktu pembuatan 5-7 hari termasuk proses pengeringan sebelum dibakar, kata
Hj.Hajina ketika menerima peserta Lomba Karya Jurnalitik dalam rangka Hari Pers
Nasional dan HUT PWI ke-67 yang di pusat di kabupaten Takalar 6-9 Juni 2013,
Rabu (22/5).
Menurut Hj Hajina, hasil kerajinan keramik seperti kursi dan
meja serta pot bunga di pasarkan di wilayah Sulawesi, pulau Kalimantan serta
pulau Irian. Gerabah yang dihasilkan di Kampung Sandi memiliki kerakteristik
dan, unik serta khas tersendiri, kata
Hajina mempromosikan hasil kerajinan kelompok Sandi Jaya.
Di
dalam industri kreatif,
kreatifitas memegang peranan sentral sebagai sumber daya utama. Industri kreatif lebih banyak membutuhkan sumber daya ktearif yang berasal dari
kreatifitas manusia dari pada sumber daya fisik. Namun demikian, sumber daya
fisik tetap diperlukan terutama dalam peranannya sebagai media kreatif,kata
UPTD-IKM Disprindag Tamben Takalar Mardiana Pagassingi,ST.MM saat pemaparan
dihadapan peserta Lomba Karya Jurnalistik dalam rangka Hari Pers Nasional dan
HUT PWI ke-67 yang dipusatkan di Takalar
6-9 Juni 2013 di ruang pola kantor
Bupati Takalar,Rabu (22/5).
Menurut
Mardiana, di dalam industri kreatif,
kreatifitas memegang peranan sentral sebagai sumber daya utama. Industri kreatif lebih banyak membutuhkan sumber daya krearif yang berasal dari kreatifitas
manusia dari pada sumber daya fisik. Namun demikian, sumber daya fisik tetap
diperlukan terutama dalam peranannya sebagai media kreatif.
Secara umum Indonesia mempunyai potensi industri
kreatif yang sangat baik terutama yang berbasis kearifan lokal seperti di Takalar karena mempunyai karakteristik yang unik dan menarik.
Kabupaten
Takalar mempunyai
banyak hal yang khas dan karakteritik yang unik, namun belum tergali potensinya sebagai
industri kreatif. Pemda Takalar perlu upaya program untuk menggali potensi daerah salah satunya dengan
program pendampingan baik melalui perguruan tinggi (akademisi), pengusaha (Business), dan pemerintah (Goverment).
Industri kreatif berbasis kearifan lokal
sangat berpotensi untuk dikembangkan di Takalar dan bisa menjadi solusi alternatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
(pengrajin) dan menciptakan lapangan kerja.
Untuk perkembangannya tidak bisa didukung hanya oleh
peran pemerintah, tapi
juga diperlukan peran akademisi, pelaku bisnis dan masyarakat.Bahkan, peran media cetak,elektronik serta online sangat
dibutuhkan untuk mempromosikan industri
gerabah Takalar melalui pemberitaan.
Industri
gerabah Takalar butuh kreatifitas baik dalam bentuk (model),kreasi, daya cipta
dan aksesoris serta berdaya saing di pasaran, sehingga nilai tambah bernilai
ekonomis dan nilai jual tinggi
dalam pengembangannya untuk mensejahterakan
masyarakat khususnya pengrajin industri gerabah yang penghasilannya masih dibawah upah minimum provinsi.(*)
0 komentar :
Posting Komentar