17.12.12

Calon  Gubernur Sulsel   Syahrul Yasin Limpo (incumbent) mengaku punya kiat khusus untuk mengurangi jumlah pengangguran di Sulawesi  Selatan.  SYL berjanji membuka lapangan kerja baru sebanyak 100.000 per tahun jika terpilih di pilgub.

Dia bertekad mengembangkan sektor agroindustri untuk membuka banyak lapangan kerja baru. Menurut dia, Sulsel selama ini memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang sangat besar namun hanya diekspor dalam bentuk bahan mentah.
Jika dia bersama pasangannya Agus Arifin Nu’mang kembali terpilih di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2013, kata mantan Bupati Gowa dua periode ini, salah satu program prioritasnya adalah membuka pabrik-pabrik baru yang akan mengolah komoditas pertanian dan perkebunan tersebut.
Agroindustri ini ditargetkan dibangun di setiap kabupaten. Dia berharap setiap daerah mampu menghasilkan produk pertanian dan perkebunan dalam bentuk kemasan yang sudah siap jual. Sulsel tidak lagi hanya mengandalkan ekspor hasil pertanian dan perkebunan, melainkan harus mampu mengolah sendiri komoditas itu untuk meningkatkan nilai tambah.
 “Potensi kita di Sulsel adalah pertanian dan perkebunan. Sehingga, agroindustri hal yang paling tepat dan akan kita wujudkan di setiap kabupaten/ kota,” kata mantan Karo Humas dan Protokol Setda Sulsel ini.

Hal ini diungkapkan Syahrul terkait adanya program pasangan Syahrul Yasin Limpo- Agus Arifin Nu’mang (Sayang) Jilid 2 yang berjanji membuka lapangan kerja baru sebanyak 100.000 per tahun jika terpilih di pilgub.
Syahrul yang juga ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini menegaskan, target mengembangkan agroindustri di tiap kabupaten/kota itu akan berkorelasidenganpenyerapan tenaga kerja. Sehingga, dia berharap pada akhir periodenya, lapangan kerja baru yang terbuka bisa mencapai 500.000.

“Agroindustri itu akan kita wujudkan dalam bentuk nyata. Pasarnya juga bisa kita jamin. Jadi, ada resonansi yang besar terhadap penyerapan tenaga kerja,” ujar Syahrul seusai konsolidasi dengan fungsionaris DPP Golkar di Makassar Golden Hotel (MGH),belum lama ini.

 Meski demikian, Syahrul menyadari jika ada beberapa daerah yang tidak cocok dengan konsep agroindustri tersebut, termasuk Kota Makassar.

“Makassar mungkin sulit untuk agroindustri, tapi kita punya solusi lain, yakni meningkatkan pelayanan pelabuhan yang tentu akan membuka ruang bagi tersedianya lapangan kerja baru,”katanya.(*).

0 komentar :

Posting Komentar